Rabu, 25 Desember 2013

MEDIA PENULISAN SEJARAH INDONESIA



Media Penulisan Sejarah Indonesia

Media Penuliasan Sebagai Sumber Pewarisan Sejarah

          selain mengunakan batu masyarakat indonesia pada masa praaksara juga mengunakan media lainya  sumber penulisan sejarah seperti,;

a) Daun Lontor
          lontar adalah daun palem tal atau borassus flabelifer yang telah diolah dan dikeringkan serta telah digunakan selama berabad-abad di Jawa,Lombok,Bali bahakan hingga kini tradisi lontar masi berlangsung dalam masyarakat Bali.
         Tulisan  lontar ditorehkan di kedua sisi dengan mengunakan pisau tajam kemudian hurufnya dihitamkan dengan mengunakan jelaga.Naskah lontar yang terkenal berisi kakawin bharatayudha,Kakawin ini di tulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Pandawa dan Kurawa pada tahun 1157.Dalam lontar ini tertulis syair tentang perang 18 hari antara pandawa dan kurawa yang berakhir dengan kehancuran kurawa.



b) Kulit kayu atau Kulit pohon

          Tradisi menulis dengan mengunakan media kulit pohon ini banyak dijumpai di daerah batak,kulit pohon ini banyak dipakai oleh pramal batak untuk menuliskan mantra-mantra tentang sihir atau ramalan dan pengobatan dan disusun dalam satu rangkaian naska buku lipat yang disebut dengan pustaha.Beberapa putaha berisikan diagram-diagram magis yang ditulis dengan tinta merah dan hitam.

c) Dluwang
      
   Dluwang merupakan sejenis material halus yang menyerupai kayu pohon mulberry (broussonetia papyrifera).Dluwang banyak digunakan di Jawa untuk menulis naskah-naskah berbahasa arab dan jawa seperti pawukon atau primbon.  

d) Daun Niftah
           
        Daun Niftah (nifa frutican)lebih tipis dari daun lontar.Daun niftah digunakan juga sebagai bahan untuk menulis.Dalam daun nifa digunakan tinta  atau kuas untuk menulis.

e) Bambu
          
 
        pengunaan bambu sebagai alat tulis banyak ditemukan di  Batak,Lampung,dan Rejang.Bbambu dibelah menjadi lembaran-lembaran lalu dikeringkan dan dirangkaikan seperti daun palem  atau dibiarkan dalam bentuk tabung dan teks atau tulisannya ditoreh dengan pisau tajam.






F) Logam Mulia   
            
        Logam dari emas dan perak digunakan sebagai bahan untuk menulis terutama untuk lambang-lambang kebesaran kerajaan.Salah satu contohnaya adalah penemuan kipas yang terbuat dari emas masa kebesaran kerajaan johor,Riau.Dalam kipas terebut memuat tulisan yang memberikan informasi tentang prasati melayu yang mengatakan asal usul sultan dari bukit Singuntang serta keturunanya dari Iskandar Agung.

   Rekaman Tulisan Dalam Tradisi Sejarah Di Indonesia
Zaman sejarah di Indonesia diawali sejak abad ke-5 M setelah masuknya pengaruh India (Hindu-Budha). Mengenal tulisan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan dengan tulisan mereka dapat mencatat berbagai peristiwa yang terjadi pada masanya sehingga dapat menyebarkan dan mewariskan berbagai macam tradisi, nilai, kepercayaan, dan budayanya kepada masyarakat di sekitarnya maupun generasi penerus. Bukti-bukti tertulis yang ditinggalkan sehingga dapat dibaca dan dipelajari oleh generasi selanjutnya, sehingga mereka dapat memahami dan menafsirkan kehidupan generasi terdahulu dan memperkuat akar dan jati diri masyarakat yang bersangkutan. Di antara bukti-bukti tertulis itu terdapat prasasti, kitab-kitab agama, karya-karya sastra dan sebagainya.
1.      PRASASTI

             Prasasti adalah peninggalan tertulis yang dipahatkan dan dilukiskan pada bahan yang tidak mudah musnah, seperti batu, logam, dan gading.
 Pada umumnya prasasti menuliskan suatu peristiwa yang cukup penting pada masa lampau. Prasasti biasanya dibuat atas perintah raja yang berkuasa.
 Tujuan pembuatan prasasti adalah untuk mengabadikan suatu peristiwa penting yang dialami oleh seorang raja atau sebuah kerajaan.

 Contoh prasasti pada awal perkembangan kebudayaan Hindu-Budha.
a. Prasasti Kutai di Kalimantan Timur
 Prasasti berupa tujuh buah yupa(tugu batu) yang diperkirakan berasal dari tahun 400 M, berhuruf Pallawa, dan berbahasa Sansekerta.
 Isinya, peringatan upacara kurban agama Hindu yang diperintahkan oleh Raja Mulawarman, Putra Aswawarman, dan cucu Kudungga.

b. Prasasti Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat
Prasasti ini berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta.
 Contohnya: Prasasti Ciaruteun (pahatan telapak kaki dan tulisan), Prasasti Kebon Kopi (pahatan telapak kaki gajah dan tulisan), Prasasti Jambu (pujian terhadap Purnawarman), Prasasti Pasir Awi (memuat syair pujian terhadap Raja Purnawarman), Prasasti Tugu (berita tentang penggalian saluran Sungai Gomati), Prasasti Muara Cianten, Prasasti Cidang Hiang.

c. Prasasti Kerajaan Sriwijaya
 Prasasti ini berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.
 Contohnya: Prasasti Kedukan Bukit (Dapunta Hyang menaklukkan beberapa daerah), Prasasti Talang tuo (perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk), Prasasti Telaga Batu (berisi kutukan kepada siapa saja yang tidak setia pada raja), Prasasti Kota Kapur (berisi permohonan kepada dewa untuk menjaga Sriwijaya dan menghukum para penghianat Sriwijaya).

d. Prasasti Kerajaan Mataram Kuno
 Prasasti Canggal (654 Saka/732 M), menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, mengenai pendirian sebuah lingga atas perintah Raja Sanjaya di atas bukit Kunjarakunja.
 Prasasti Matyasih (prasasti Kedu) (829 Saka/907 M), berisi tentang raja-raja yang memerintah sebelum Dyah Balitung.
 Prasasti Ritihang, berbahasa Jawa Kuno ditulis dengan huruf Pallawa berangka tahun 863 Saka/ 914 M.
e. Prasasti Kerajaan Syailendra
Prasasti Kalasan, berangka tahun 700 Saka (778 M), berbahasa Sansekerta, dan ditulis dengan huruf Pra-Nagari.
 Prasasti Klurak (dekat Prambanan), berangka tahun 704 Saka (782 M), ditulis dengan bahasa Sansekerta dan huruf Pra-Nagari. Mengenai pembuatan arca Manjusri.
Adapun bahasa yang digunakan adalah ;
1) Bahasa Sanskerta
       Prasasti tertua yang ditemukan di indonesia ditulis dalam bahasa sanskerta.sanskerta adalah bahasa didikkan kuno yang biasanya digunakan dalam dunia  pendidikan  dan keagamaan di india.
2) Bahasa Jawa Kuno
         Prasati yang mengunakan bahasa jawa kuno dipakai pada abad ke-9,contohnya prasati kedu (907 M),mantyasih peningalan kerajaan mataram kuno.

3) Bahasa Melayu Kuno
        Prasasti yang mengunakan  bahasa melayu kuno dijumpai di sumatra,seperti prasasti kedukan bukit,prasati talang tou,prasasti telaga batu.
4) Bahasa Bali kuno
         Prasasti yang sering mengunakan bahasa bali kuno adalah prasasti peningalan kerajaan-kerajaan di Bali.Huruf yang digunakan adalah huruf pallawa contohnya prasasti julah dan prasati ugrasena.
2. KITAB
 Kitab merupakan sebuah karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengungkap suatu peristiwa di masa lampau. Para pujangga biasanya menulis atas perintah raja. Itulah sebabnya isi tulisannya banyak menulis keagungan dan kebesaran raja yang bersangkutan. Diantara kitab-kitab yang terkenal pada masa kerajaan Hindu-Budha:
1.) Pada zaman Kediri dihasilkan kitab:
 · Arjunawiwaha
Merupakan karya Mpu Kanwa pada tahun 1030 M, pada masa pemerintahan Airlangga.
 Isinya meriwayatkan Arjuna yang bertapa untuk mendapatkan senjata guna keperluan perang melawan Kurawa.
 · Kresnayana
Karya Mpu Triguna. Memuat riwayat Kresna semasa kecil. Cerita yang mirip dengan Kresnayana adalah cerita dalam kitab Hariwangsa karya Mpu Panuluh, yang digubah pada zaman Raja Jayabaya, dan berisi kisah perkawinan Kresna dengan Dewi Rukhimi.
 · Smaradahana
Karya Mpu Dharmaja pada masa Sri Kameswara. Mengisahkan hilangnya suami istri Dewa Kama dan Dewi Ratih karena api yang keluar dari mata ketiga Dewa Syiwa.
 · Baratayudha
Karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Isinya tentang peperangan 18 hari antara keluarga Pandawa dan Kurawa.
 · Gatotkacasraya
Karangan Mpu Panuluh, menceritakan perkawinan Abimanyu, putra Arjuna, dengan Siti Sundhari atas bantuan Gatotkaca, putra Bima.Ditulis pada zaman Raja Jayabaya.

2) Pada zaman Majapahit I
· Negarakertagama
Ditulis pada zaman pemerintahan Hayam Wuruk oleh Mpu Prapanca. Mengenai kerajaan Singasari dari masa pemerintahan Ken Arok, raja pertama Singosari hingga Hayam Wuruk.
 · Sutasoma
 Karangan Mpu Tantular. Menceritakan Sutasoma, putra raja yang kemudian mendalami agama Budha. Dalam kitab ini terdapat kata Bhinneka tunggal ika,tan hana dharma mangrwa. Kata bhinneka tunggal ika inilah yang kemudian menjadi semboyan persatuan kita.
 · Arjunawijaya
 Karangan Mpu Tantular. Kitab mengisahkan raja Arjuna Sasrabahu dan Patih Sumantri melawan Raksasa Rahwana.
 · Kutaramanawa
 Ditulis oleh Gajah Mada. Disusun berdasarkan kitab hukum Kutarasastra dan kitab hukum Munawasastra, dan kemudian disesuaikan dengan hukum adat pada waktu itu.

3) Pada zaman Majapahit II
 · Pararaton
         Pararaton berisi dongeng dan mitos. Pengarangnya sampai sekarang belum diketahui. Terdiri atas 2 bagian. Bagian pertama berisi riwayat Ken Arok sampai raja-raja Sigasari. Bagian kedua mengisahkan Kerajaan Majapahit mulai dari Raden Wijaya, Jayanegara, pemberontakan Ronggolawe dan Sora, Perang Bubad, dan daftar raja sesudah Hayam Wuruk.
 · Tantu Panggelaran
 · Calon Arang
 · Sundayana
 · Paman Canggah
 · Usana Bali
 · Cerita Parahiyangan
 · Bubhuksah dan Gagang Aking
 Pada masa Islam muncul banyak karya sastra seperti:
 Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jaya, Hikayat Sri Rama, Hikayat Maharaja Rahwana, Hikayat Pancatantra.

 Selain kitab ada pula cerita panji seperti:
 Syair Ken Tambunan, Lelakon Mahesa Kuitir, Syair Panji Sumirang, Cerita Wayang Kinundang, Hikayat Panji Kuda Sumirang, Hikayat Cekal Wenengpati, Hikayat Panji Wilakusuma.

 Selain itu terdapat pula kitab suluk (kitab yang bercorak magis, berisi ramalan, penentuan hari baik dan buruk, dan pemberian makna terhadap suatu kejadian) seperti:
 o Suluk Sukrasa, menceritakan Ki Sukrasa yang mencari ilmu untuk mendapatkan kesempurnaan.
 o Suluk Wujil, berisi wejanagan Sunan Bonang kepada Wujil, bekas abdi Raja Majapahit.
 o Suluk Malang Sumirang, berisi pujian dan mengungkapkan seseorang yang telah mencapai kesempurnaan dan bersatu dengan Tuhan YME.

 Kitab yang ditulis oleh para pujangga dari kerajaan Islam di Indonesia diantaranya:
 a) Kitab Bustanu’Issalatin, ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri dari Aceh.Berisi mengenai adat-istiadat Aceh dan ajaran agama Islam
 b) Kitab Sastra Gending, ditulis oleh Sultan Agung dari Mataram. Berisi tentang ajaran-ajaran filsafat. Serta kitab Nitisruti, Nitisastra, dan Astabrata yang bersumber pada kitab Ramayana. Berisi tentang tabiat baik.
 c) Kitab Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi’e oleh Amanna Gappa dari Makasar. Berisi tentang hukum-hukum perniagaan bagi kerajaan Makasar.
3. Dokumen
        Dokumen adalah surat berharga yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Dokumen-dokumen tersebut harus didokumentasikan.
 Sedangkan Dokumentasi itu sendiri adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dari berbagai bidang. Dapat berupa pengumpulan bukti-bukti atau keterangan seperti gambar, kutipan, guntingan koran, bahan referensi, dsb.
 Dokumen merupakan sesuatu yang sangat berharga baik itu bagi pemakainya maupun pembuatnya. Contohnya :
a) Catatan pribadi
         Catatan pribadi merupakan catatan yang dimuat langsung oleh seseorang ketika sedang melihat atau mengalami peristiwa .
b) Notula Rapat
      merupakan catatan yang dibicarakan dalam sebuah rapat.
C) Laporan-laporan
Dapat dibuat  oleh lembaga pemerintah atau oleh lembaga nonpemerintah.




contoh makalah pembuatan tauco




                                                           BAB I 
                                                  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

  Tauco merupakan produk kedelai berbentuk pasta yang berwarna kekuning-kuningan, rasanya agak asin, Tauco merupakan salah satu jenis produk fermentasi. Tauco berfungsi sebagai penyedap masakan.

Tauco merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang khas, mempunyai nilai gizi yang baik serta mempunyai aroma yang khas pula.Biasanya tauco dibuat sebagai bumbu penyedap hidangan sehari-hari seperti tauge goreng,sambal tauco dan lain sebaginya.

Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine max) yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian didibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi).Tauco diperoleh dari hasil fermentasi kedelai dengan kepang dan garam pada fermentasi digunakan kepang Aspergillus Orizae,Rhizopus Oligosporus atau Rhizopus Orizae.

 


         



1.2 Tujuan Dan Manfaat Penulisan

        penulisan makalah ini bertujuan memenuhi nilai serta tugas Biologi yang diberikan ,adapun manfaat dari penulisannya adalah

1.  Untuk menghetahui peroses pembutan tauco.
                               
2. Sebagai media pembelajaran Biologi.

1.3  Rumusan Masalah

1.3.1   Bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam peroses pembuatan tauco?
1.3.2  Bagaimanakah peroses pembuatan tauco?



                                               


                                              


BAB II
Kajian Teori
2.1 Landasan Teori

1.       Fermentasi telah lama digunakan dan merupakan salah satu cara pemrosesan dan bentuk pengawetan makanan tertua (Achi, 2005).

2.       Fermentasi merupakan cara untuk memproduksi berbagai produk yang menggunakan biakan mikroba melalui aktivitas metabolisme baik secara aerob maupun anaerob (Marliyati, 1992).

3.      Fermentasi juga merupakan suatu cara yang efektif dengan biaya rendah untuk mengawetkan, menjaga kualitas dan keamanan makanan (Parveen dan Hafiz, 2003).

4.      Tauco tidak digunakan secara langsung, tetapi sebagai bumbu (condiment) ataupun sebagai penyedap rasa (flavoring agent) (Indriani, 1990).

5.      Meskipun kandungan protein tauco cukup tinggi, tauco tidak dapat digunakan sebagai sumber protein dalam makanan karena biasanya hanya dimakan dalam jumlah kecil, yaitu sebagai bumbu dalam makanan ataupun sebagai saus (Suwaryono dan Ismeini, 1988).

6.      Selama proses fermentasi tauco kapang mikroba yang berperan adalah kapang dari jenis Aspergillus I yaitu Aspergillus  oryzae atau dari jenis Rhizopus oryzae dan  Rhizopus oligosporus  (Parveen dan Hafiz, 2003)..




BAB III.
Metode Penelitian

  3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan data kami mengunakan metode KUALITATIF,yaitu metode dengan melakukan penjabaran dan pendeskribsian sedangkan untuk pengumpulanya kami mengunakan metode kepustakaan.













BAB IV
           PEMBAHASAN

 3.1  Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan tauco.
A)  Bahan yang diguanakan
a.       Kedelai                                                           10 kg
b.      Tepung ketan yang disangrai.                         5 kg
c.       Laru tempe.                                                  15 g
d.      Garam.                                                           4 kg
e.   Guala aren.                                                   2,5 kg
f.   Air                                                                17 liter
         
B)  Alat yang digunakan
-        Ayakan
-          Panci 
-          Kompor
-          Keranjang bambu
-          Tempayan
-          Sendok
-          Botol
-          Timbangan

3.2 Peroses pembuatan tauco.
Tauco merupakan salah satu jenis produk fermentasi yang telah lama dikenal dan disukai oleh sebagian masyarakat Indonesia. Karena tauco memiliki rasa dan aroma yang khas maka tauco sering digunakan pula sebagai flavoring agent.
Pada umumnya tauco dibuat secara spontan, sehingga jenis mikroba yang tumbuh akan bermacam-macam jenisnya dan keadaan yang demikian ini akan berpengaruh terhadap mutu dari tauco yang dihasilkan baik dari segi flavor maupun kandungan proteinnya.
Jenis tauco ada dua macam yaitu bentuk kering dan bentuk basah, sedangkan dari rasanya dibedakan atas yang asin dan yang manis. Perbedaannya terletak dari jumlah air dan banyaknya gula yang ditambahkan.
Bahan baku yang sering digunakan untuk membuat tauco adalah kedelai hitam atau kedelai kuning, tetapi yang sering dan umum digunakan adalah kedelai hitam. Bahan tambahan untuk pembuatan tauco adalah berbagai jenis tepung seperti tepung terigu, tapung beras atau tepung beras ketan.
Pada prinsipnya proses pembuatan tauco melalui dua tahapan fermentasi yaitu: fermentasi kapang dan fermentasi garam. Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan secara spontan dimana mikroba yang berperan selama fermentasi bersal dari udara sekitarnya atau dari sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas fermentasi sebelumnya.
Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk membuat tauco meliputi: perendaman, pencucian, pengukusan, penirisan, penambahan laru, fermentasi kapang, dan dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan garam (fermentasi garam) selanjutnya adalah penyempurnaan.
Tujuan dari perendaman kedelai pada tahap pertama adalah untuk memudahkan pengupasan kulit kedelai, mengembangkan biji kedelai dan untuk membantu mempercepat pengukusan atau perebusan. Perendaman kedelai biasanya dilakukan semalam atau sekitar 20 sampai 22 jam.
Berbeda dengan pembuatan tempe, pada pembuatan tauco sering ditambahkan tepung misalnya tepung beras, tepung ketan, atau tepung terigu. Adapun tujuan dari penambahan tepung ini adalah untuk:
1. Merangsang pertumbuhan kapang
2. Menambah volume produk
3. Menurunkan kadar air
4. Sumber lignin, glikosida, dan asam glutamat
 Selama proses fermentasi kapang mikroba yang berperan adalah kapang dari jenis AspergillusI yaitu A. oryzae atau dari jenis R. oryzae dan R. oligosporus.
Diantara kapang-kapang tersebut yang lebih sering digunakan dalam pembuatn tauco adalah kapang A. oryzae. Penggunaan kapang yang berbeda akan berpengaruh pada mutu dari taoco yang dihasilkan. Mikroba yang aktif dalam fermentasi garam adalah Lactobacillus delbrueckii, Hansenula sp., dan Zygosaccharomyces yang dapat tumbuh secara spontan.
Selama proses fermentasi baik fermentasi kapang maupun fermentasi garam akan terjadi perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi karena aktivitas dari mikroba tersebut.
Selama fermentasi kapang, kapang yang berperan akan memproduksi enzim seperti enzim amilase, enzim protease, dan enzim lipase. Dengan adanya kapang tersebut maka akan terjadi pemecahan komponen-komponen dari bahan tersebut.
Produksi enzim dari kapang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah waktu fermentasi atau waktu inkubasi. Bila waktunya terlalu lama maka akan terjadi pembentukan spora kapang yang berlebihan dan ini akan menyebabkan terbentuknya cita rasa yang tidak diinginkan.
Selama proses fermentasi garam, enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan memecah komponen-komponen gizi dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Protein kedelai akan diubah menjadi asam amino, sedangkan karbohidrat akan diubah menjadi senyawa organik. Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan bereaksi dengan senyawa lainnya yang merupakan hasil dari proses fermentasi asam laktat dan alkohol. Reaksi antara asam-asam organik dan etanol (alkohol) lainnya akan menghasilkan ester-ester yang merupakan senyawa pembentuk cita rasa dan aroma. Adanya reaksi antara asam amino dengan gula akan menyebabkan terjadinya pencoklatan yang akan mempengaruhi mutu produk secara keseluruhan.








Secara rinci peroses pembuatan tauco dapat dijabarkan seperti ini

a.       Perendaman.
Kedelai dibersihkan dan dicuci sampai bersih. Kemudian kedelai direndam di dalam air bersih selama 12-24 jam.
b.      Pengupasan dan pembuangan kulit.
 Kedelai dimasukkan ke dalam karung atau bakul, kemudian diinjak-injak sehingga terbelah dua, dan kulit biji terkelupas. Kulit biji dibuang, dan biji dicuci sampai bersih. Pengupasan dan pembuangan kulit-kulit juga dapat dilakukan dengan menggunakan mesin.
c.        Biji direbus selama 1-2 jam. Kemudian ditiriskan . Biji kedelai yang telah ditiriskan, ditambah dengan tepung ketan. Sebelumnya, tepung ketan ini telah disangrai. Tiap 10 kg kedelai ditambah dengan tepung ketan sebanyak 2 kg. Pengadukan dilakukan agar kedelai dan tepung beras tercampur rata.
d.    Fermentasi kapang. Campuran kedelai tepung beras ditaburi dengan ragi tempe (1 gram tempe untuk tiap kg kedelai), diaduk agar tercampur rata, dan selanjutnya dihamparkan diatas tampah setinggi 2-3 cm. Campuran ini ditutup dengan daun pisang. Tampah diletakkan di atas para-para yang terlindung dari serangga, panas dan hujan. Fermentasi ini berlangsung selama 2-3 hari sampai terbentuk tempe yang lebat pertumbuhan kapangnya.
     e.       Penjemuran tempe. Tempe disuir-suir atau dilepaskan butiran-butirannya. Setelah itu butiran tempe dijemur sampai kering.
      f.      Penyiapan larutan garam 20%. Untuk membuat 10 liter larutan garam 20% dilakukan dengan cara berikut. Garam sebanyak 4 kg dimasukkan ke dalam ember, kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai volume larutan menjadi 17 liter.


     g.      Fermentasi garam. Butiran tempe kering direndam di dalam larutan garam. Tiap kg kedelai membutuhkan larutan garam sebanyak 1 liter . Prendaman di lakukan di dalam wadah perendam selama 2 minggu. Hasil fermentasi disebut dengan tauco mentah.
       
     h.        Penyiapan bumbu.
                                                         i   .      Gula merah diiris-iris, kemudian dilarutkan dengan air (tiap kg kedelai membutuhkan 250  gram gula merah, dan 25 ml air untuk melarutkan gula tersebut).
                                                       ii.      Jahe dan lengkuas dikupas kemudian dipukul-pukul sampai memar (tiap kg kedelai membutuhkan jahe dan laos, masing-masing 20 gram), dan
                                                             iii .      Jahe dan lengkuas dimasukkan ke dalam larutan gula, kemudian dimasak sampai mendidih dan disaring dengan kain saring. Larutan ini disebut larutan gula berbumbu, dan digunakan untuk membumbui tauco.
                       
        Pembumbuan dan perebusan tauco. Tauco mentah ditambah dengan larutan gula berbumbu. Kemudian tauco mentah dididihkan selama 3-4 jam sehingga cairan tauco mengental. Hasil perebusan ini disebut sebagai tauco masak. Tauco masak dapat ditambah dengan monosodium glutamat sebanyak 1 gram untuk tiap kg tauco, agar memberikan rasa yang lebih sedap terhadap masakan.

.      Pengawetan. Tauco masak ditambah dengan bubuk natrium benzoat agar dapat disimpan lama. Tiap kg tauco masak membutuhkan 1 gram natrium benzoat.
.        Pengemasan. Tauco masak dikemas di dalam botol dan mulut botol diikat dengan gelang karet kuat-kuat.

BAB V
                                           PENUTUP
  4.1    Kesimpulan

Setelah melihat pembahasan di atas,  dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tauco terjadi selama 2-3 minggu. Selain itu juga dalam proses pembuatan tauco ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya mendapatkan fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Hal tersebut adalah harus bersihnya peralatan yang digunakan. dan juaga Jenis tauco ada dua macam yaitu bentuk kering dan bentuk basah, sedangkan dari rasanya dibedakan atas yang asin dan yang manis. Perbedaannya terletak dari jumlah air dan banyaknya gula yang ditambahkan.Pada prinsipnya proses pembuatan tauco melalui dua tahapan fermentasi yaitu: fermentasi kapang dan fermentasi garam. Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan secara spontan dimana mikroba yang berperan selama fermentasi bersal dari udara sekitarnya atau dari sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas fermentasi sebelumnya
 Selama proses fermentasi kapang mikroba yang berperan adalah kapang dari jenis AspergillusI yaitu A. oryzae atau dari jenis R. oryzae dan R. oligosporus.


4.2     Saran
  Untuk mendapatkan tauco yang berempah atau manis, tambahkan rebusan gula merah,air, lengkuas dan jahe yang sudah dimemarkan ke dalam tauco lalu direbus selama 3 jam sampai kental. Sebaiknya rebusan gula dan bumbu disaring dulu sebelumdicampur dengan tauco mentah.

  Jika ingin ditambah dengan pengawet, tambahkan 1 gram natrium benzoat untuk tiap kilonya kedalam tauco yang sudah direbus.
                                            DAFTAR PUSTAKA