SELAMAT DATANG
Sabtu, 11 Januari 2014
Rabu, 25 Desember 2013
MEDIA PENULISAN SEJARAH INDONESIA
Media Penulisan Sejarah
Indonesia
Media Penuliasan Sebagai Sumber Pewarisan Sejarah
Media Penuliasan Sebagai Sumber Pewarisan Sejarah
selain mengunakan batu masyarakat indonesia pada masa praaksara juga mengunakan media lainya sumber penulisan sejarah seperti,;
a) Daun Lontor
lontar adalah daun palem tal atau
borassus flabelifer yang telah diolah dan dikeringkan serta telah digunakan
selama berabad-abad di Jawa,Lombok,Bali bahakan hingga kini tradisi lontar masi
berlangsung dalam masyarakat Bali.
Tulisan lontar ditorehkan di kedua sisi dengan
mengunakan pisau tajam kemudian hurufnya dihitamkan dengan mengunakan
jelaga.Naskah lontar yang terkenal berisi kakawin bharatayudha,Kakawin ini di
tulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Pandawa dan Kurawa pada tahun 1157.Dalam lontar
ini tertulis syair tentang perang 18 hari antara pandawa dan kurawa yang
berakhir dengan kehancuran kurawa.
b) Kulit kayu atau
Kulit pohon
Tradisi menulis dengan mengunakan
media kulit pohon ini banyak dijumpai di daerah batak,kulit pohon ini banyak
dipakai oleh pramal batak untuk menuliskan mantra-mantra tentang sihir atau
ramalan dan pengobatan dan disusun dalam satu rangkaian naska buku lipat yang
disebut dengan pustaha.Beberapa putaha berisikan diagram-diagram magis yang
ditulis dengan tinta merah dan hitam.
c) Dluwang
Dluwang merupakan sejenis material halus
yang menyerupai kayu pohon mulberry (broussonetia papyrifera).Dluwang banyak
digunakan di Jawa untuk menulis naskah-naskah berbahasa arab dan jawa seperti
pawukon atau primbon.
d) Daun Niftah
Daun Niftah (nifa frutican)lebih tipis
dari daun lontar.Daun niftah digunakan juga sebagai bahan untuk menulis.Dalam
daun nifa digunakan tinta atau kuas
untuk menulis.
e) Bambu
pengunaan bambu sebagai alat tulis
banyak ditemukan di Batak,Lampung,dan
Rejang.Bbambu dibelah menjadi lembaran-lembaran lalu dikeringkan dan
dirangkaikan seperti daun palem atau
dibiarkan dalam bentuk tabung dan teks atau tulisannya ditoreh dengan pisau
tajam.
F) Logam Mulia
Logam dari emas dan perak digunakan
sebagai bahan untuk menulis terutama untuk lambang-lambang kebesaran
kerajaan.Salah satu contohnaya adalah penemuan kipas yang terbuat dari emas
masa kebesaran kerajaan johor,Riau.Dalam kipas terebut memuat tulisan yang
memberikan informasi tentang prasati melayu yang mengatakan asal usul sultan
dari bukit Singuntang serta keturunanya dari Iskandar Agung.
Rekaman Tulisan Dalam Tradisi Sejarah Di Indonesia
Zaman sejarah di
Indonesia diawali sejak abad ke-5 M setelah masuknya pengaruh India
(Hindu-Budha). Mengenal tulisan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan dengan tulisan mereka dapat mencatat
berbagai peristiwa yang terjadi pada masanya sehingga dapat menyebarkan dan
mewariskan berbagai macam tradisi, nilai, kepercayaan, dan budayanya kepada
masyarakat di sekitarnya maupun generasi penerus. Bukti-bukti tertulis yang
ditinggalkan sehingga dapat dibaca dan dipelajari oleh generasi selanjutnya,
sehingga mereka dapat memahami dan menafsirkan kehidupan generasi terdahulu dan
memperkuat akar dan jati diri masyarakat yang bersangkutan. Di antara
bukti-bukti tertulis itu terdapat prasasti, kitab-kitab agama, karya-karya
sastra dan sebagainya.
1.
PRASASTI
Prasasti adalah peninggalan tertulis yang dipahatkan dan dilukiskan pada
bahan yang tidak mudah musnah, seperti batu, logam, dan gading.
Pada umumnya prasasti menuliskan suatu
peristiwa yang cukup penting pada masa lampau. Prasasti biasanya dibuat atas
perintah raja yang berkuasa.
Tujuan pembuatan prasasti adalah untuk
mengabadikan suatu peristiwa penting yang dialami oleh seorang raja atau sebuah
kerajaan.
Contoh prasasti pada awal perkembangan
kebudayaan Hindu-Budha.
a. Prasasti Kutai di
Kalimantan Timur
Prasasti berupa tujuh buah yupa(tugu batu)
yang diperkirakan berasal dari tahun 400 M, berhuruf Pallawa, dan berbahasa
Sansekerta.
Isinya, peringatan upacara kurban agama Hindu
yang diperintahkan oleh Raja Mulawarman, Putra Aswawarman, dan cucu Kudungga.
b. Prasasti Kerajaan
Tarumanegara di Jawa Barat
Prasasti ini berhuruf
Pallawa dan berbahasa Sansekerta.
Contohnya: Prasasti Ciaruteun (pahatan telapak
kaki dan tulisan), Prasasti Kebon Kopi (pahatan telapak kaki gajah dan
tulisan), Prasasti Jambu (pujian terhadap Purnawarman), Prasasti Pasir Awi
(memuat syair pujian terhadap Raja Purnawarman), Prasasti Tugu (berita tentang
penggalian saluran Sungai Gomati), Prasasti Muara Cianten, Prasasti Cidang Hiang.
c. Prasasti Kerajaan
Sriwijaya
Prasasti ini berhuruf Pallawa dan berbahasa
Melayu Kuno.
Contohnya: Prasasti Kedukan Bukit (Dapunta
Hyang menaklukkan beberapa daerah), Prasasti Talang tuo (perintah Dapunta Hyang
Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk), Prasasti Telaga Batu (berisi
kutukan kepada siapa saja yang tidak setia pada raja), Prasasti Kota Kapur
(berisi permohonan kepada dewa untuk menjaga Sriwijaya dan menghukum para
penghianat Sriwijaya).
d. Prasasti Kerajaan
Mataram Kuno
Prasasti Canggal (654 Saka/732 M), menggunakan
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, mengenai pendirian sebuah lingga atas
perintah Raja Sanjaya di atas bukit Kunjarakunja.
Prasasti Matyasih (prasasti Kedu) (829
Saka/907 M), berisi tentang raja-raja yang memerintah sebelum Dyah Balitung.
Prasasti Ritihang, berbahasa Jawa Kuno ditulis
dengan huruf Pallawa berangka tahun 863 Saka/ 914 M.
e. Prasasti Kerajaan
Syailendra
Prasasti Kalasan,
berangka tahun 700 Saka (778 M), berbahasa Sansekerta, dan ditulis dengan huruf
Pra-Nagari.
Prasasti Klurak (dekat Prambanan), berangka
tahun 704 Saka (782 M), ditulis dengan bahasa Sansekerta dan huruf Pra-Nagari.
Mengenai pembuatan arca Manjusri.
Adapun bahasa yang
digunakan adalah ;
1) Bahasa Sanskerta
1) Bahasa Sanskerta
Prasasti tertua yang ditemukan di
indonesia ditulis dalam bahasa sanskerta.sanskerta adalah bahasa didikkan kuno
yang biasanya digunakan dalam dunia
pendidikan dan keagamaan di
india.
2) Bahasa Jawa Kuno
Prasati yang mengunakan bahasa jawa
kuno dipakai pada abad ke-9,contohnya prasati kedu (907 M),mantyasih peningalan
kerajaan mataram kuno.
3)
Bahasa Melayu Kuno
Prasasti yang mengunakan bahasa melayu kuno dijumpai di
sumatra,seperti prasasti kedukan bukit,prasati talang tou,prasasti telaga batu.
4) Bahasa Bali kuno
Prasasti yang sering mengunakan bahasa
bali kuno adalah prasasti peningalan kerajaan-kerajaan di Bali.Huruf yang
digunakan adalah huruf pallawa contohnya prasasti julah dan prasati ugrasena.
2. KITAB
Kitab merupakan sebuah karya sastra para
pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengungkap suatu
peristiwa di masa lampau. Para pujangga biasanya menulis atas perintah raja.
Itulah sebabnya isi tulisannya banyak menulis keagungan dan kebesaran raja yang
bersangkutan. Diantara kitab-kitab yang terkenal pada masa kerajaan
Hindu-Budha:
1.) Pada zaman Kediri
dihasilkan kitab:
· Arjunawiwaha
Merupakan karya Mpu
Kanwa pada tahun 1030 M, pada masa pemerintahan Airlangga.
Isinya meriwayatkan Arjuna yang bertapa untuk
mendapatkan senjata guna keperluan perang melawan Kurawa.
· Kresnayana
Karya Mpu Triguna.
Memuat riwayat Kresna semasa kecil. Cerita yang mirip dengan Kresnayana adalah
cerita dalam kitab Hariwangsa karya Mpu Panuluh, yang digubah pada zaman Raja
Jayabaya, dan berisi kisah perkawinan Kresna dengan Dewi Rukhimi.
· Smaradahana
Karya Mpu Dharmaja pada
masa Sri Kameswara. Mengisahkan hilangnya suami istri Dewa Kama dan Dewi Ratih
karena api yang keluar dari mata ketiga Dewa Syiwa.
· Baratayudha
Karya Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh. Isinya tentang peperangan 18 hari antara keluarga Pandawa dan Kurawa.
· Gatotkacasraya
Karangan Mpu Panuluh,
menceritakan perkawinan Abimanyu, putra Arjuna, dengan Siti Sundhari atas
bantuan Gatotkaca, putra Bima.Ditulis pada zaman Raja Jayabaya.
2) Pada zaman Majapahit
I
· Negarakertagama
Ditulis pada zaman
pemerintahan Hayam Wuruk oleh Mpu Prapanca. Mengenai kerajaan Singasari dari
masa pemerintahan Ken Arok, raja pertama Singosari hingga Hayam Wuruk.
· Sutasoma
Karangan Mpu Tantular. Menceritakan Sutasoma,
putra raja yang kemudian mendalami agama Budha. Dalam kitab ini terdapat kata
Bhinneka tunggal ika,tan hana dharma mangrwa. Kata bhinneka tunggal ika inilah
yang kemudian menjadi semboyan persatuan kita.
· Arjunawijaya
Karangan Mpu Tantular. Kitab mengisahkan raja
Arjuna Sasrabahu dan Patih Sumantri melawan Raksasa Rahwana.
· Kutaramanawa
Ditulis oleh Gajah Mada. Disusun berdasarkan
kitab hukum Kutarasastra dan kitab hukum Munawasastra, dan kemudian disesuaikan
dengan hukum adat pada waktu itu.
3) Pada zaman Majapahit
II
· Pararaton
Pararaton berisi dongeng dan mitos.
Pengarangnya sampai sekarang belum diketahui. Terdiri atas 2 bagian. Bagian
pertama berisi riwayat Ken Arok sampai raja-raja Sigasari. Bagian kedua
mengisahkan Kerajaan Majapahit mulai dari Raden Wijaya, Jayanegara,
pemberontakan Ronggolawe dan Sora, Perang Bubad, dan daftar raja sesudah Hayam
Wuruk.
· Tantu Panggelaran
· Calon Arang
· Sundayana
· Paman Canggah
· Usana Bali
· Cerita Parahiyangan
· Bubhuksah dan Gagang Aking
Pada masa Islam muncul banyak karya sastra
seperti:
Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa
Jaya, Hikayat Sri Rama, Hikayat Maharaja Rahwana, Hikayat Pancatantra.
Selain kitab ada pula cerita panji seperti:
Syair Ken Tambunan, Lelakon Mahesa Kuitir,
Syair Panji Sumirang, Cerita Wayang Kinundang, Hikayat Panji Kuda Sumirang,
Hikayat Cekal Wenengpati, Hikayat Panji Wilakusuma.
Selain itu terdapat pula kitab suluk (kitab
yang bercorak magis, berisi ramalan, penentuan hari baik dan buruk, dan
pemberian makna terhadap suatu kejadian) seperti:
o Suluk Sukrasa, menceritakan Ki Sukrasa yang
mencari ilmu untuk mendapatkan kesempurnaan.
o Suluk Wujil, berisi wejanagan Sunan Bonang
kepada Wujil, bekas abdi Raja Majapahit.
o Suluk Malang Sumirang, berisi pujian dan
mengungkapkan seseorang yang telah mencapai kesempurnaan dan bersatu dengan
Tuhan YME.
Kitab yang ditulis oleh para pujangga dari
kerajaan Islam di Indonesia diantaranya:
a) Kitab Bustanu’Issalatin, ditulis oleh
Nuruddin ar-Raniri dari Aceh.Berisi mengenai adat-istiadat Aceh dan ajaran
agama Islam
b) Kitab Sastra Gending, ditulis oleh Sultan
Agung dari Mataram. Berisi tentang ajaran-ajaran filsafat. Serta kitab
Nitisruti, Nitisastra, dan Astabrata yang bersumber pada kitab Ramayana. Berisi
tentang tabiat baik.
c) Kitab Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi’e
oleh Amanna Gappa dari Makasar. Berisi tentang hukum-hukum perniagaan bagi
kerajaan Makasar.
3. Dokumen
Dokumen adalah surat berharga yang
tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan.
Dokumen-dokumen tersebut harus didokumentasikan.
Sedangkan Dokumentasi itu sendiri adalah
pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dari berbagai
bidang. Dapat berupa pengumpulan bukti-bukti atau keterangan seperti gambar,
kutipan, guntingan koran, bahan referensi, dsb.
Dokumen merupakan sesuatu yang sangat berharga
baik itu bagi pemakainya maupun pembuatnya. Contohnya :
a) Catatan pribadi
Catatan pribadi merupakan catatan yang dimuat langsung oleh seseorang ketika sedang melihat atau mengalami peristiwa .
a) Catatan pribadi
Catatan pribadi merupakan catatan yang dimuat langsung oleh seseorang ketika sedang melihat atau mengalami peristiwa .
b) Notula Rapat
merupakan catatan yang dibicarakan dalam
sebuah rapat.
C) Laporan-laporan
Dapat dibuat oleh lembaga pemerintah atau oleh lembaga
nonpemerintah.
contoh makalah pembuatan tauco
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Tauco merupakan produk kedelai berbentuk pasta yang berwarna
kekuning-kuningan, rasanya agak asin, Tauco merupakan salah
satu jenis produk fermentasi.
Tauco berfungsi sebagai penyedap masakan.
Tauco merupakan salah satu
jenis makanan tradisional yang khas, mempunyai nilai gizi yang baik serta
mempunyai aroma yang khas pula.Biasanya
tauco dibuat sebagai bumbu penyedap hidangan sehari-hari seperti tauge
goreng,sambal tauco dan lain sebaginya.
Tauco adalah
bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine
max) yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu
kemudian didibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi).Tauco diperoleh dari hasil
fermentasi kedelai dengan kepang dan garam pada fermentasi digunakan kepang Aspergillus Orizae,Rhizopus Oligosporus atau
Rhizopus Orizae.
1.2 Tujuan Dan Manfaat
Penulisan
penulisan makalah ini bertujuan memenuhi nilai serta tugas Biologi yang diberikan ,adapun manfaat dari penulisannya adalah
1. Untuk menghetahui peroses pembutan tauco.
penulisan makalah ini bertujuan memenuhi nilai serta tugas Biologi yang diberikan ,adapun manfaat dari penulisannya adalah
1. Untuk menghetahui peroses pembutan tauco.
2. Sebagai media pembelajaran Biologi.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam peroses pembuatan tauco?
1.3.1 Bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam peroses pembuatan tauco?
1.3.2 Bagaimanakah peroses pembuatan tauco?
BAB
II
Kajian
Teori
2.1 Landasan Teori
1.
Fermentasi telah lama
digunakan dan merupakan salah satu cara pemrosesan dan bentuk pengawetan
makanan tertua (Achi, 2005).
2.
Fermentasi merupakan
cara untuk memproduksi berbagai produk yang menggunakan biakan mikroba melalui
aktivitas metabolisme baik secara aerob maupun anaerob (Marliyati, 1992).
3.
Fermentasi juga merupakan suatu cara
yang efektif dengan biaya rendah untuk mengawetkan, menjaga kualitas dan
keamanan makanan (Parveen dan Hafiz, 2003).
4.
Tauco tidak digunakan secara langsung,
tetapi sebagai bumbu (condiment) ataupun sebagai penyedap rasa (flavoring
agent) (Indriani, 1990).
5.
Meskipun kandungan protein tauco cukup
tinggi, tauco tidak dapat digunakan sebagai sumber protein dalam makanan karena
biasanya hanya dimakan dalam jumlah kecil, yaitu sebagai bumbu dalam makanan
ataupun sebagai saus (Suwaryono dan Ismeini, 1988).
6.
Selama proses fermentasi tauco kapang
mikroba yang berperan adalah kapang dari jenis Aspergillus I yaitu
Aspergillus oryzae atau dari jenis Rhizopus oryzae dan Rhizopus
oligosporus (Parveen dan Hafiz, 2003)..
BAB
III.
Metode
Penelitian
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam
penyusunan data kami mengunakan metode KUALITATIF,yaitu metode dengan melakukan
penjabaran dan pendeskribsian sedangkan untuk pengumpulanya kami mengunakan
metode kepustakaan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
3.1
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan tauco.
A) Bahan yang diguanakan
a. Kedelai 10
kg
b. Tepung ketan yang disangrai. 5 kg
c. Laru tempe. 15 g
d. Garam.
4 kg
e. Guala aren.
2,5 kg
f. Air
17 liter
B) Alat yang digunakan
- Ayakan
-
Panci
-
Kompor
-
Keranjang bambu
-
Tempayan
-
Sendok
-
Botol
-
Timbangan
3.2 Peroses pembuatan
tauco.
Tauco merupakan salah satu jenis produk
fermentasi yang telah lama dikenal dan disukai oleh sebagian masyarakat
Indonesia. Karena tauco memiliki rasa dan aroma yang khas maka tauco sering
digunakan pula sebagai flavoring agent.
Pada umumnya tauco dibuat secara
spontan, sehingga jenis mikroba yang tumbuh akan bermacam-macam jenisnya dan
keadaan yang demikian ini akan berpengaruh terhadap mutu dari tauco yang
dihasilkan baik dari segi flavor maupun kandungan proteinnya.
Jenis tauco ada dua macam yaitu bentuk
kering dan bentuk basah, sedangkan dari rasanya dibedakan atas yang asin dan
yang manis. Perbedaannya terletak dari jumlah air dan banyaknya gula yang
ditambahkan.
Bahan baku yang sering digunakan untuk
membuat tauco adalah kedelai hitam atau kedelai kuning, tetapi yang sering dan
umum digunakan adalah kedelai hitam. Bahan tambahan untuk pembuatan tauco
adalah berbagai jenis tepung seperti tepung terigu, tapung beras atau tepung
beras ketan.
Pada prinsipnya proses pembuatan tauco
melalui dua tahapan fermentasi yaitu: fermentasi kapang dan fermentasi garam.
Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan secara spontan
dimana mikroba yang berperan selama fermentasi bersal dari udara sekitarnya
atau dari sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas fermentasi
sebelumnya.
Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan
untuk membuat tauco meliputi: perendaman, pencucian, pengukusan, penirisan,
penambahan laru, fermentasi kapang, dan dilanjutkan dengan perendaman dalam
larutan garam (fermentasi garam) selanjutnya adalah penyempurnaan.
Tujuan dari perendaman kedelai pada
tahap pertama adalah untuk memudahkan pengupasan kulit kedelai, mengembangkan
biji kedelai dan untuk membantu mempercepat pengukusan atau perebusan.
Perendaman kedelai biasanya dilakukan semalam atau sekitar 20 sampai 22 jam.
Berbeda dengan pembuatan tempe, pada
pembuatan tauco sering ditambahkan tepung misalnya tepung beras, tepung ketan,
atau tepung terigu. Adapun tujuan dari penambahan tepung ini adalah untuk:
1. Merangsang pertumbuhan kapang
2. Menambah volume produk
3. Menurunkan kadar air
4. Sumber lignin, glikosida, dan asam glutamat
Selama proses fermentasi kapang mikroba yang
berperan adalah kapang dari jenis AspergillusI
yaitu A. oryzae atau dari jenis R.
oryzae dan R. oligosporus.
Diantara kapang-kapang tersebut yang
lebih sering digunakan dalam pembuatn tauco adalah kapang A. oryzae. Penggunaan kapang yang berbeda akan berpengaruh pada
mutu dari taoco yang dihasilkan. Mikroba yang aktif dalam fermentasi garam
adalah Lactobacillus delbrueckii, Hansenula sp., dan Zygosaccharomyces yang
dapat tumbuh secara spontan.
Selama proses fermentasi baik
fermentasi kapang maupun fermentasi garam akan terjadi perubahan-perubahan baik
secara fisik maupun kimiawi karena aktivitas dari mikroba tersebut.
Selama fermentasi kapang, kapang yang
berperan akan memproduksi enzim seperti enzim amilase, enzim protease, dan
enzim lipase. Dengan adanya kapang tersebut maka akan terjadi pemecahan
komponen-komponen dari bahan tersebut.
Produksi enzim dari kapang dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah waktu fermentasi atau waktu inkubasi.
Bila waktunya terlalu lama maka akan terjadi pembentukan spora kapang yang
berlebihan dan ini akan menyebabkan terbentuknya cita rasa yang tidak
diinginkan.
Selama proses fermentasi garam,
enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan memecah komponen-komponen gizi
dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Protein kedelai akan
diubah menjadi asam amino, sedangkan karbohidrat akan diubah menjadi senyawa
organik. Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan bereaksi dengan senyawa lainnya
yang merupakan hasil dari proses fermentasi asam laktat dan alkohol. Reaksi
antara asam-asam organik dan etanol (alkohol) lainnya akan menghasilkan
ester-ester yang merupakan senyawa pembentuk cita rasa dan aroma. Adanya reaksi
antara asam amino dengan gula akan menyebabkan terjadinya pencoklatan yang akan
mempengaruhi mutu produk secara keseluruhan.
Secara rinci peroses
pembuatan tauco dapat dijabarkan seperti ini
a. Perendaman.
Kedelai dibersihkan dan dicuci sampai bersih. Kemudian kedelai direndam di
dalam air bersih selama 12-24 jam.
b. Pengupasan dan pembuangan kulit.
Kedelai dimasukkan ke dalam karung
atau bakul, kemudian diinjak-injak sehingga terbelah dua, dan kulit biji
terkelupas. Kulit biji dibuang, dan biji dicuci sampai bersih. Pengupasan dan
pembuangan kulit-kulit juga dapat dilakukan dengan menggunakan mesin.
c. Biji direbus
selama 1-2 jam. Kemudian ditiriskan . Biji kedelai
yang telah ditiriskan, ditambah dengan tepung ketan. Sebelumnya, tepung ketan ini telah
disangrai. Tiap 10 kg kedelai ditambah dengan tepung ketan sebanyak 2 kg.
Pengadukan dilakukan agar kedelai dan tepung beras tercampur rata.
d. Fermentasi
kapang. Campuran kedelai tepung beras ditaburi dengan ragi tempe (1 gram tempe
untuk tiap kg kedelai), diaduk agar tercampur rata, dan selanjutnya dihamparkan
diatas tampah setinggi 2-3 cm. Campuran ini ditutup dengan daun pisang. Tampah
diletakkan di atas para-para yang terlindung dari serangga, panas dan hujan.
Fermentasi ini berlangsung selama 2-3 hari sampai terbentuk tempe yang lebat
pertumbuhan kapangnya.
e.
Penjemuran
tempe. Tempe disuir-suir atau dilepaskan butiran-butirannya. Setelah itu
butiran tempe dijemur sampai kering.
f.
Penyiapan
larutan garam 20%. Untuk membuat 10 liter larutan garam 20% dilakukan dengan
cara berikut. Garam sebanyak 4 kg dimasukkan
ke dalam ember, kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai
volume larutan menjadi 17 liter.
g.
Fermentasi
garam. Butiran tempe kering direndam di dalam larutan garam. Tiap kg kedelai
membutuhkan larutan garam sebanyak 1 liter . Prendaman di lakukan di dalam
wadah perendam selama 2 minggu. Hasil fermentasi disebut dengan tauco mentah.
h.
Penyiapan
bumbu.
i .
Gula merah
diiris-iris, kemudian dilarutkan dengan air (tiap kg kedelai membutuhkan 250 gram gula merah, dan 25 ml air untuk
melarutkan gula tersebut).
ii. Jahe dan
lengkuas dikupas kemudian dipukul-pukul sampai memar (tiap kg kedelai
membutuhkan jahe dan laos, masing-masing 20 gram), dan
iii . Jahe dan
lengkuas dimasukkan ke dalam larutan gula, kemudian dimasak sampai mendidih dan
disaring dengan kain saring. Larutan ini disebut larutan gula berbumbu, dan
digunakan untuk membumbui tauco.
Pembumbuan dan
perebusan tauco. Tauco mentah ditambah dengan larutan gula berbumbu. Kemudian
tauco mentah dididihkan selama 3-4 jam sehingga cairan tauco mengental. Hasil
perebusan ini disebut sebagai tauco masak. Tauco masak dapat ditambah dengan
monosodium glutamat sebanyak 1 gram untuk tiap kg tauco, agar memberikan rasa
yang lebih sedap terhadap masakan.
. Pengawetan.
Tauco masak ditambah dengan bubuk natrium benzoat agar dapat disimpan lama.
Tiap kg tauco masak membutuhkan 1 gram natrium benzoat.
.
Pengemasan.
Tauco masak dikemas di dalam botol dan mulut botol diikat dengan
gelang karet kuat-kuat.
BAB
V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Setelah
melihat pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tauco terjadi selama 2-3 minggu.
Selain itu juga dalam proses pembuatan tauco ini ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya mendapatkan fermentasi tersebut berlangsung secara
sempurna. Hal tersebut adalah harus bersihnya peralatan yang digunakan. dan juaga Jenis tauco ada
dua macam yaitu bentuk kering dan bentuk basah, sedangkan dari rasanya
dibedakan atas yang asin dan yang manis. Perbedaannya terletak dari jumlah air
dan banyaknya gula yang ditambahkan.Pada prinsipnya proses pembuatan tauco melalui dua
tahapan fermentasi yaitu: fermentasi kapang dan fermentasi garam. Secara
tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan secara spontan dimana
mikroba yang berperan selama fermentasi bersal dari udara sekitarnya atau dari
sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas fermentasi sebelumnya
Selama proses fermentasi kapang mikroba yang
berperan adalah kapang dari jenis AspergillusI
yaitu A. oryzae atau dari jenis R.
oryzae dan R. oligosporus.
4.2 Saran
Untuk
mendapatkan tauco yang berempah atau manis, tambahkan rebusan gula merah,air,
lengkuas dan jahe yang sudah dimemarkan ke dalam tauco lalu direbus selama 3
jam sampai kental. Sebaiknya rebusan gula dan bumbu disaring dulu
sebelumdicampur dengan tauco mentah.
Jika ingin
ditambah dengan pengawet, tambahkan 1 gram natrium benzoat untuk tiap kilonya
kedalam tauco yang sudah direbus.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27048/Pusbangtepa_Tauco.pdf;jsessionid=AAFCBAA7AA2BF0684636C2EE8D3B37EA?sequence=1
http://piaggioret.blogspot.ru/2012/08/cara-membuat-tauco.html
http://piaggioret.blogspot.ru/2012/08/cara-membuat-tauco.html
Langganan:
Postingan (Atom)